Sabtu, 22 November 2014

23 November

23 November 2009 - 23 November 2014
Dulu remaja yang hidup dalam kekinian,
sekarang menuju dewasa yang lebih peduli dengan masa depan.
Masa lalu tidak bisa diubah
karena di situ penuh dengan canda tawa, tangis sedih.

Badai, bebatuan dan ombak telah terlewati.
Menanti ujian lain yang dapat membuat saling menguatkan dan memahami.
Berbekal kasih setia dan saling memaafkan.
Semoga Tuhan memberkati,
perjalanan penuh kasih ini. Melanjutkan menuju masa depan yang cerah

-MasRisang-

Minggu, 05 Oktober 2014

Let’s Conquer NASAKOM

Ksatria Elektro (Pusingan Satu) “expension pack”



Jadi pada jaman dahulu kala, para pejuang elektro berusaha menaklukkan sang raja-singa di langit ke tujuh berwarna biru (singa kok di langit sih :/). Berawal dari anak dan istri mereka yang rajin bercocok tanam dan menanam tanaman toge di ladang mereka. Setiap hari disiram dengan penuh kasih sayang dan pengharapan agar dapat tumbuh tinggi dan berbuah lebat. Harapnnya adalah, dengan tertanamnya tanaman toge para pejuang elektro dapat memanfaatkannya untuk mendaki langit menuju langit ke tujuh. Sampai saatnya tiba, yaitu saat matahari sedang murung karena tertutup oleh bulan dan terciptalah gerhana matahari, saat itu pula clan elektro mendapatkan kekuatan penuh. Saat itu pula yang disebut Gerhana Matahari NASAKOM, awal peperangan clan elektro melawan sang raja-singa. Tak mau membuang kesempatan emas ini, dengan gagah berani mereka membawa peralatan perang berupa tongkat grounding, tongkat test pen High Voltage, bahkan tongkat narsis / tongsis, menyambangi istana sang raja-singa.

Grounding Stick
High Voltage Test Pen











Sesampainya di langit ke 3 ternyata itu adalah tempat nge-GYM favorit sang raja-singa karena terdapat kaca besar yang selalu memberinya semangat dan mengingatkannya agar selalu mengasah kemampuannya. Kaca besar itu terkenal dengan nama “Banyu Bening”, karena bersih bening seperti air. Namun jangan terlena dengan kebeningannya, kaca itu mempunyai sifat seperti air yang dapat menyerap tenaga, menyerap kekuatan bahkan menyerap pikiran-pikiran yang ada dalam diri kita dan akan dengan mudah terpapar di kaca itu. Sehingga sebaiknya saat menatap kaca “Banyu Bening” itu harus sudah memiliki raga jiwa dan pikiran yang selaras dan tenang sehingga dapat memberi semangat tersendiri bagi yang menatapnya.
Kembali ke pertemuan tak terduga antara para pejuang elektro dan sang raja-singa...
WOW, tak terduga, para prajurit tak harus mendaki hingga langit ke-7 untuk mendatangi dan menantangnya. Untuk mempersingakat waktu dan acara, maka segeralah mereka menantang, “Hey raja-singa, sedang apa kau di tempat seperti ini?? Hahaha Mau bagaimanapun juga, badanmu yang gendut itu tak akan pernah segagah kami dan sekuat kami. Dengan mudah kami dapat mengalahkanmu dengan kekuatan dan persenjataan perang kami!!!” kata salah satu pejuang elektro.
“Werraaawrrrr.. weraawrrr... Tak sadarkah kalian berhadapan dengan siapa? Kalian meremehkan ku , he?? Tampak tak gagah bukanlah kunci dari kegagahan, tapi semangat kegagahan lah yang mendasari kegagahan itu sendiri,” nasihat sang raja-singa kepada para pejuang elektro.
"Hei sombong, sadar dan terbangunlah !!! Werraaawrrrr.. weraawrrr...!!!” teriak sang raja-singa memulai serangan beruntun.
Tak mau kalah, para pejuang elektro melawan dengan sekuat tenaga. Berbagai teknik dan strategi yang telah dipelajari selama latihan pun mereka keluarkan di medan perang, di langit ke-3. Barbel melayang, tongkat melayang, untung saja tak memecahkan kaca keramat itu.
Enam jam sudah para pejuang berusaha memanfaatkan kekuatan gerhana matahari di hari itu untuk melawan sang raja-singa. Walaupun berbekal taktik sederhana dan minim, ternyata mereka dapat mengalahkan sang raja-singa pada jam ke enam tepat setelah peperangan dimulai.
“Elektro jaya!!! Elektro jaya!!! Elektro jaya!!!” seru seluruh pejuang elektro karena bergembira telah mengalahkan sang raja-singa yang selalu meresahkan mereka dan anak istri mereka selama ini. Tak mau kehilangan kenangan berharga, mereka semua pun berfoto bersama. Untung ada yang bawa tongsis tadi, jadinya mereka berfoto bersama sang raja-singa yang telah mereka taklukan. Jepret.... Jepret.... Jeprett...
Tak disangka, setelah dilihat hasilnya, mereka semua terharu, kagum, bahkan ada yang nangis (saking melownya). Mengapa mereka sedemikian tersentuhnya? Hmm... Ternyata mereka baru saja berfoto dengan latar belakang kaca keramat, kaca “Banyu Bening”. Terlihat di kaca “Banyu Bening”, seekor singa gagah yang ditaklukkan sekumpulan mamoth besar yang jauh lebih gagah dengan gadingnya. Selama ini, para pejuang elektro telah menanamkan semangat juang yang hebat, walaupun hanya berbekal tongkat grounding, tongkat test pen High Voltage, bahkan tongkat narsis / tongsis, dapat mengalahkan sang raja-singa. Akhirnya mereka sadar bahwa mereka adalah sekumpulan orang hebat, yang dapat melalui masa NASAKOM dengan baik dan penuh perjuangan serta tanggung jawab.

Avatar is a Mamoth ?! o.0
Sekian cerita pertemuan aku pribadi dengan nasakom yang awalnya dianggap menakutkan. Dengan semangat dan tanggung jawab berhasil ku lalui dengan IP yang lumayan. Yah walaupun lagi-lagi, IP semester 1 > IP Semester 2 > IP Semester 3, dan lambat laun IPk ku terkikis oleh semester huhu... Semoga tidak di akhir perjuanganku. Selanjutnya akan membahas perjuanganku menempuh langit ke 7. So, stay tune guys.

-MasRisang-

Sumber gambar : google.com

Sabtu, 27 September 2014

A Little New Step

Please, having lot of BIGGER dreams is a must !!!

Someday i was wondering about tomorrow. Time flies fast and i can’t wait and see what will i be tomorrow. Tomorrow i have to be a better person than today, i have to make my parents and myself proud to my achievements. Achievements those i have made from many many months ago (many semesters, maybe LOL), complete with the mission that i should done to reach it.

I have a lot of friends that can speak english fluently, have very good public speaking. Previously, i just thinking, “what is the benefit of that skill? Hmm, maybe i’ll get those skills day-by-day tomorrow, so i don’t have to confusing myself”. But now i realize that i must awake from that dream, terrific dream, exactly. Dream that never become true in this “brutal” real world.

So, today, 27 September 2014, i braved myself to take english course at L*A semarang. At 1 o’clock i headed a placement test with a little bit of knowledge and preparation, but i had some morale supplies. This morale supplies is the most important for me, because of my weakness, i always become nervous when i go to strange place with full of strange people. So, i always prepare this thing first.

OK, the first test was written test (including listening section, reading section, and many more). In this first test, all of the participant did it by themself silently. I was on “nomal-mode” in this first test, there is no problem. After 60 minutes ends, we started the second test, oral test / interview. Wow, my heartbeat was going fast, but i didn’t count it, i didn’t have much time to it. All in my head was, “Sang, you have to take ‘the-morale-potion’, you have to stabilize your mind, calm down... The interviewer just want to know a little bit of you, nothing more. You have the answer, easy boy”.

Kinda "unlimited booster-potion"

Five people pershift, i got the first shift. There was 3 girls (truely, they have younger face than me) and a boy (this boy is my colleague at Electrical Engineering ’11, Akbar Satria Wardana). I got the first turn to introduce myself and that was good, i still could control my head. I could speak gently. Then, the second until the last person had introduced them self. But the real thing was these girls has better skill than mine, ohhhh... i was so depressed.

I am a 7th semester student, and they are in 5th and 3rd now. I wasn’t SHY, but DISAPPOINTED to myself. I wasn’t shy because of my age, that older than theirs, but disappointed because WHY, WHY I DIDN’T START TO LEARN THIS FROM EARLY ?!?! How stupid i am.

But, nevertheless, i have started “A Little New Step”. Step that triggered another steps to reach my visions through my missions. Sorry about my bad english, but i promise to myself to stay awake, to keep learn and learn from today and yesterday. For a better-tomorrow. And maybe i’m going to laugh at this first posting in bad-english because of my better knowledge and morale next day, I WILL !!! 

-MasRisang-

Sumber gambar : tumblr.com

Selasa, 16 September 2014

Ksatria Elektro (Pusingan Satu)

Ksatria Elektro

September 2011, new kid in the new world. Entah tanggal berapa, september 2011 aku melepaskan seragam putih-abu-abu jadi “pakaian warna-warni". Haha Ga terasa udah jadi mahasiswa aja, sesuatu yang selama SMA aku pandang sesuatu yang waw, yang bebas tapi punya tanggung jawab yang lebih besar untuk orangtua maupun diri sendiri. Ya iya punya tanggung jawab lebih besar, orang yang dulu makan minta-minta sama ibu, jajan minta-minta sama bapak, tidur minta dikelonin bapak-ibu (ehh, yang ini gak ding), besok harus udah lebih mandiri.
Semester satu masih santai, kuliah juga cuma dasar-dasar tentang SMA (gaya bner dahh..) sampe IP bisa keren hahaha. Semester satu selain kuliah juga ada “ekstrakulikuler” yang “mengasyikkan”, kalian tau apa itu??? KADERISAPI. Iya iya, KADERISASI.. Entah karena sejak SMA udah ngerasa dapet gemblengan-gemblengan dari ekskul PI/Pasukan Inti jadi biasa aja sama yang kaya gini. Paling isinya cuma ajang balas dendam dan sok-sokan senior doang karena aku dulu juga pernah bergelar “senior”, jadi tau lah apa dasar dan motivasi mereka mereka senior haus akan penderitaan juniornya. Mulai dari pengumpulan tiap hari, dibentak-bentak, ga jarang kontak fisik dengan mereka juga terjadi. Yah begitulah dunia kaderisasi Indonesia yang cenderung ajang balas dendam, bukannya menyambut, mengantar, membimbing, membangun mental (secara lebih manusiawi) kepada adik-adik tingkatnya. Tapi singkatnya, walaupun begitu aku tetap mencoba berpikir positif tentang makna kaderisasi. Selain kenalan sama kekuatan mental dan fisik yang dibutuhkan di Teknik Elektro Undip ini, juga bisa dapet kenalan mas/mbak-nya terutama mbak-mbak cantik haha. Mulai dari situ jadi lebih semangat kuliah (tapi tetap aja ga semangat untuk pengumpulan/kaderisasi).

< intermezzo> Good bye putih-abu-abu, welcome strong and brave young engineer !!!

Oke, sejenak ku kesampingan yang satu itu, kembali berbicara tentang tanggung jawab seorang MahaSiswa. Aku adalah seorang mahasiwa teknik elektro undip angkatan 2011. Di kampus masih lengkap kakak tingkat 2010,2009 dan 2008, hanya sedikit 2007 dan mungkin 2006 yang masih kesasar di kampus biru ini. “Hahahaha... mas-mas, mbak-mbak, hari gini masih di kampus? Ga malu sama juniormu yang masih unyu, yang baru aja copot badge SMA??” kelakarku di dalam hati saat nongkrong di kampus. Ya bagaimana, angkatan 2007 kan udah menginjak semester 9 dan angkatan 2006 semester 11 (Di Elektro Undip jaman itu maksimal kuliah 14 semester sebelum dianggap OD Over Dosis.. Ehh, DO ding, Drop Out).
Dengan penuh semangat dan suka cita karena bersyukur udah masuk kuliah dengan jurusan yang emang passionku sejak dulu. Semester satu berhasil mengumpulkan pundi-pundi IP sebesar 3,61. “Wah kalau gini terus bisa cum laude dong aku,” pikirku polos. Masuk semester dua, yang juga matakuliahnya masih tentang dasar-dasar, jadi masih bisa lah di-cover sama otak biasa-biasaku ini. Walaupun IP turun. Huhu.. Di sela-sela kuliah aku juga bukan orang freak banget yang selalu “kupu-kupu mati” , kuliah pulang kuliah pulang makan tidur mati, aku juga ikut kumpulan teman-teman yang kebetulan sama-sama mengenal “Sang Juruselamat” J yaitu PRMK. Apa sih PRMK, bukan jasa PeRMaK jeans kok, PRMK itu kepanjangannya Pelayanan Rohani Mahasiswa Katolik. Jadi wadah kumpul-kumpul, berbagi pengalaman, berbagi ide, bahkan berbagi kasih dan saling melayani antar anggota dan juga untuk oranglain (udah keliatan sok suci belum sih?)
Kalo kalian tadi bertanya-tanya, wong kaderisasi wae ora melu, tapi ngomong e ya ora dadi kupu-kupu mati, terus pelarian dari KADERISASI tadi ke mana? Ya ke PRMK yang lebih hangat dan nyaman ini aku pergi untuk mencari hachi anak sebatang kara wkwkwk. Mungkin suatu saat bakal aku sharingkan tentang PRMK satu ini, karena kali ini aku pengen membahas tentang dunia perkuliahan dulu ya. Sabar..
Nah karena masih terlena dengan pandahan “mudahnya” kuliah, saya mulai agak melek pas mau masuk semester TIGA. “NASAKOM,” kata seseorang yang kutemui di PRMK tadi, yang juga kakak tingkat elektro angkatan 2007 yang juga secara otomatis masuk sama kelakarku tentang 2007 dan 2006 tadi (hehe kalau baca, maaf ya mas, kan dulu ga tau kalau ada mas e juga di elektro 2007). Apa itu NASAKOM? Mungkin harus siapkan hati dan pikiran, serta mental yang kuat untuk mendengar kepanjangan NASAKOM. Oke, NASAKOM = NAsib Satu KOMa. Iya, satu koma, IP mu bakal SATU KOMA di semester TIGA. Haha, sesuatu yang menamparku untuk lebih membuka mata akan realita di dunia kampus elektro ini untuk pertama kalinya. Ternyata, tak se-lempeng yang dikira jalan menuju lulus dari elektro.

Mau tau kisah dibalik “NASAKOM”?
Tunggu kisahnya di Ksatria Elektro (Pusingan Satu) “expansion pack”, bertajuk “Let’s Conquer NASAKOM”

-MasRisang-

Sumber gambar : google.com


Minggu, 24 Agustus 2014

Blencong


Tar...tir...tar...tirr....
Sing ora kasat dadi kasat
Sing kasat dadi kasat elok
Sing nestapa diwilasa

Jan...
Sithik celathumu
Kabeh solah bawamu anggawe tentrem atiku
Sopo jenengmu?

Ora ketok leh mu manggon
Ora kemaki awakmu
Meneng mencep
Nanging madhangi

Blencong...
Ora adigang, ora adigung, ora adiguna
Nanging adikara, adiraja  lan adiluhung

Pepadhang ing petenge ndonya,
Elingna aku marang awakmu
Ora ana artine kabeh tanpa cayamu


Arti:
Tar...tir...tar...tirr...
Yang tak tampak jadi tampak
Yang tampak jadi tampak indah
Yang sedih dihibur

Sungguh...
Sedikit berbicaramu
Seluruh tindakanmu membuat hatiku tenteram
Siapa namamu?

                    Tak tampak dirimu berada
                    Tak berlagak dirimu
                    Terdiam seribukata
                    Tetapi menerangi

Blencong...
Tidak menyombongkan kekuatan, tidak menyombongkan kebesaran, tidak menyombongkan kepandaian
Tetapi berwibawa, pemurah dan luhur

Wahai terang di dalam gelapnya dunia,
Ingatkan selalu aku padamu
Tak ada artinya semua tanpa cahayamu
-MasRisang-

Sumber gambar : www.ericstone.com ; patinafolkart.blogspot.com

Minggu, 27 Juli 2014

Hei sombong, lekaslah sadar dan terbangun

Suatu saat pernah terlintas untuk mencari alasan mengapa saya terlahir dan hidup hingga sekarang?
Duduk termenung tiada arah jelas apa yang dipikirikan. Seketika terlintas bahwa saya hidup karena ada orang tua. Orang tua hidup karena ada leluhur. Leluhur hidup karena ada kuasa Tuhan.

Suata saat pernah terlintas untuk mencari alasan mengapa saya tidak mencoba untuk membuat kehidupan sendiri?
Mata tiada fokus pada hal di depan saya. Pikiran berpikir keras dengan segala daya upaya PRIBADI. Seketika terlintas, dari mana dan bagaimana saya akan membuat “manusia” ciptaan saya sendiri?
Dari batu? Hmm, batu milik Tuhan. Dari udara? Hmm, udara milik Tuhan. Dari luar angkasa? Hmm, luar angkasa milik Tuhan.
OOOOOHHHH!!!!! Dari “bahan” hasil penggabungan unsur-unsur kimia buatan SAYA SENDIRI. (hening sejenak) Hmm, semua unsur kimia di tabel periodik milik Tuhan.
Bodohh!!! (terlempar oleh dan untuk saya sendiri, suatu kata mutiara tersebut)

Tuhan ciptakan alam semesta, Tuhan ciptakan isinya, Tuhan ciptakan kita
Tuhan miliki alam semesta, Tuhan miliki isinya, Tuhan miliki kita
Apa yang dapat kita ciptakan? Apa yang dapat kita miliki?
Semua yang tersedia adalah titipan dan pinjaman dari-Nya

Tersadar bahwa saya hanyalah butiran debu, bahkan debupun tidak bisa kita miliki
Debu pun mungkin tidak menganggap kita sebagai sesamanya
Debu dari segala debu debu debu debu debu........
Hina dari segala hina yang terhina
Rendah dari segala yang terrendah
Hanyalah Engkau yang Maha segalanya

Terimakasih Tuhan, telah membangunkan saya dari mimpi konyol dan menyadarkan saya dari harapan konyol :)
Menyadari kerapuhan saya dan meyadari keagungan Tuhan begitu terasa luar biasa.
Terimakasih Tuhan karena saya masih diperkenankan masuk dalam kawanan domba-domba unyu-Mu :)

BEST EXPERIENCE EVER :)

NB: Penulis pernah membaca, bahwa pengalaman seperti ini muncul serasa kita tenggelam dalam suatu meditasi. Meninggalkan dunia untuk menemui dunia baru. Di saat kita sebagai manusia menyadari betapa tidak ada apa-apanya tanpa kebesaran Tuhan dan menyadari betapa agungnya Pencipta alam semesta ini. Setelah “terbangun” akan merasa “WOW” (yang tidak dapat diungkapkan kata-kata, intinya serasa kita baru saja terlahir sebagai manusia baru di dunia).
Dan bahagianya, penulis telah merasakan penglaman ini sekali (sekitar pertengahan tahun 2011). Dan merasakan “WOW” tadi, walaupun (sayangnya) hanya sebentar, dan kembali seperti biasa, kembali menjadi “manusia” yang berbuat “hobinya”. Dasar manusia -.-‘


-MasRisang-

Jumat, 13 Juni 2014

Satu Ku Punya

Andai ku punya samudra
akan ku berikan untukmu
Andai ku punya bebukitan
akan ku berikan untukmu

Andai ku punya matahari
akan ku hangatkan dirimu
Andai ku punya cakrawala
akan ku suguhkan pelangi terindah untukmu

sayang... itu tak mampu ku miliki

tapi satu yang ku punya dari NYA,
cintaNya yang begitu besar untuk diriku dan dirimu
dan inilah yang kupunya dariNya hanya untukmu

kamu... iya kamu... 

-MasRisang-