Ksatria Elektro (Pusingan Satu) “expension pack”
Jadi
pada jaman dahulu kala, para pejuang elektro berusaha menaklukkan sang
raja-singa di langit ke tujuh berwarna biru (singa kok di langit sih :/). Berawal
dari anak dan istri mereka yang rajin bercocok tanam dan menanam tanaman toge
di ladang mereka. Setiap hari disiram dengan penuh kasih sayang dan pengharapan
agar dapat tumbuh tinggi dan berbuah lebat. Harapnnya adalah, dengan
tertanamnya tanaman toge para pejuang elektro dapat memanfaatkannya untuk
mendaki langit menuju langit ke tujuh. Sampai saatnya tiba, yaitu saat matahari
sedang murung karena tertutup oleh bulan dan terciptalah gerhana matahari, saat
itu pula clan elektro mendapatkan kekuatan penuh. Saat itu pula yang disebut
Gerhana Matahari NASAKOM, awal peperangan clan elektro melawan sang raja-singa.
Tak mau membuang kesempatan emas ini, dengan gagah berani mereka membawa
peralatan perang berupa tongkat grounding, tongkat test pen High Voltage, bahkan
tongkat narsis / tongsis, menyambangi istana sang raja-singa.
![]() |
Grounding Stick |
![]() |
High Voltage Test Pen |
Sesampainya
di langit ke 3 ternyata itu adalah tempat nge-GYM favorit sang raja-singa
karena terdapat kaca besar yang selalu memberinya semangat dan mengingatkannya
agar selalu mengasah kemampuannya. Kaca besar itu terkenal dengan nama “Banyu
Bening”, karena bersih bening seperti air. Namun jangan terlena dengan
kebeningannya, kaca itu mempunyai sifat seperti air yang dapat menyerap tenaga,
menyerap kekuatan bahkan menyerap pikiran-pikiran yang ada dalam diri kita dan
akan dengan mudah terpapar di kaca itu. Sehingga sebaiknya saat menatap kaca “Banyu
Bening” itu harus sudah memiliki raga jiwa dan pikiran yang selaras dan tenang
sehingga dapat memberi semangat tersendiri bagi yang menatapnya.
WOW,
tak terduga, para prajurit tak harus mendaki hingga langit ke-7 untuk
mendatangi dan menantangnya. Untuk mempersingakat waktu dan acara, maka
segeralah mereka menantang, “Hey raja-singa, sedang apa kau di tempat seperti
ini?? Hahaha Mau bagaimanapun juga, badanmu yang gendut itu tak akan pernah
segagah kami dan sekuat kami. Dengan mudah kami dapat mengalahkanmu dengan
kekuatan dan persenjataan perang kami!!!” kata salah satu pejuang elektro.
“Werraaawrrrr..
weraawrrr... Tak sadarkah kalian berhadapan dengan siapa? Kalian meremehkan ku
, he?? Tampak tak gagah bukanlah kunci dari kegagahan, tapi semangat kegagahan
lah yang mendasari kegagahan itu sendiri,” nasihat sang raja-singa kepada para
pejuang elektro.
"Hei sombong, sadar dan terbangunlah !!! Werraaawrrrr..
weraawrrr...!!!” teriak sang raja-singa memulai serangan beruntun.
Tak
mau kalah, para pejuang elektro melawan dengan sekuat tenaga. Berbagai teknik dan
strategi yang telah dipelajari selama latihan pun mereka keluarkan di medan
perang, di langit ke-3. Barbel melayang, tongkat melayang, untung saja tak
memecahkan kaca keramat itu.
Enam
jam sudah para pejuang berusaha memanfaatkan kekuatan gerhana matahari di hari
itu untuk melawan sang raja-singa. Walaupun berbekal taktik sederhana dan minim,
ternyata mereka dapat mengalahkan sang raja-singa pada jam ke enam tepat
setelah peperangan dimulai.
“Elektro
jaya!!! Elektro jaya!!! Elektro jaya!!!” seru seluruh pejuang elektro karena
bergembira telah mengalahkan sang raja-singa yang selalu meresahkan mereka dan
anak istri mereka selama ini. Tak mau kehilangan kenangan berharga, mereka
semua pun berfoto bersama. Untung ada yang bawa tongsis tadi, jadinya mereka
berfoto bersama sang raja-singa yang telah mereka taklukan. Jepret....
Jepret.... Jeprett...
Tak
disangka, setelah dilihat hasilnya, mereka semua terharu, kagum, bahkan ada
yang nangis (saking melownya). Mengapa mereka sedemikian tersentuhnya? Hmm...
Ternyata mereka baru saja berfoto dengan latar belakang kaca keramat, kaca “Banyu
Bening”. Terlihat di kaca “Banyu Bening”, seekor singa gagah yang ditaklukkan sekumpulan
mamoth besar yang jauh lebih gagah dengan gadingnya. Selama ini, para pejuang
elektro telah menanamkan semangat juang yang hebat, walaupun hanya berbekal tongkat
grounding, tongkat test pen High Voltage, bahkan tongkat narsis / tongsis, dapat
mengalahkan sang raja-singa. Akhirnya mereka sadar bahwa mereka adalah
sekumpulan orang hebat, yang dapat melalui masa NASAKOM dengan baik dan penuh
perjuangan serta tanggung jawab.
![]() |
Avatar is a Mamoth ?! o.0
|
Sekian
cerita pertemuan aku pribadi dengan nasakom yang awalnya dianggap menakutkan.
Dengan semangat dan tanggung jawab berhasil ku lalui dengan IP yang lumayan.
Yah walaupun lagi-lagi, IP semester 1 > IP Semester 2 > IP Semester 3,
dan lambat laun IPk ku terkikis oleh semester huhu... Semoga tidak di akhir
perjuanganku. Selanjutnya akan membahas perjuanganku menempuh langit ke 7. So,
stay tune guys.
-MasRisang-
Sumber gambar : google.com