Kamis, 05 September 2019

Hello World, We Miss the Green!



Crystal Clear Water
sumber : shutterstock.com

Lama Tidak Berjumpa,

Sudah lama tidak berjumpa dengan dunia blog semenjak post terakir saya di tahun 2015 dengan judul "Planeten Salz". Di situ saya sedang bernostalgia dengan tugas ujian praktik bahasa Jerman saat duduk di bangku SMA. Sudah lama sekali.

Dan lama-lama saya sadar, saat ini saya hidup hampir tanpa impact ke sekitar.



Berpikir Hijau

Saya sadar di hari tua nanti saya akan menyesal jika hidup tanpa memiliki dampak ke sekitar. Apakah kalian sama seperti saya?? Jika ya, saya ada pandangan tentang apa yang dapat kita lakukan bersama agar berdampak di lingkungan kita masing-masing. Yaitu tengok dan perhatikan tempat sampah kita masing-masing.





Semenjak man-made plastic ditemukan dan dipatenkan oleh bapak Alexander Parkes di tahun 1856, perkembangan plastik sangat cepat hingga saat ini packaging-packaging makanan pun menggunakan plastic. Dimana kita tahu makanan adalah produk fast-moving, seperti snack dan mie instan, sehingga banyak menyumbang sampah. 



Miris. Makan kok Nyampah. 

Okey, kita tahu saat ini sudah berkembang pula Biodegradable Plastic yang lebih mudah diurai dan sudah diterapkan di packaging makanan hingga kresek belanjaan kalian di Ind*ma*t atau Al**mar**t. Teknologi ini menurut saya bagus, karena selain dapat menekan peningkatan tumpukan sampah, juga dapat menyelamatkan generasi-generasi setelah kita dari kerusakan alam. 



Tumpukan Sampah di Pulogebang
sumber : https://ichef.bbci.co.uk/



Tapi,

Apa yang akan kita lakukan dengan tumpukan kenangan di masa lalu? Tumpukan sampah plastik konvensional yang sudah bertebaran entah kemana, ada yang di laut, ada yang di tanah dan mungkin bahkan ada di perutmu sendiri (microplastic/nanoplastic) yang pasti mengandung racun dan bersifat karsinogenik. How harmful it is, isn't it?!




Apa selanjutnya? ZERO WASTE LIFESTYLE !

Setelah merenungkan masalah yang ada di sekitar kita, saya berpikir untuk dapat melakukan sesuatu. Yaitu dengan menerapkan Zero-waste lifestyle, yang menurut saya pribadi adalah gaya hidup dengan mindset dalam kehidupan sehari-hari dengan sadar kita memperoleh/membeli dan menggunakan barang-barang yang dapat diproses kembali atau didaur-ulang. Coba diingat mengenai konsep 4R (Reduce, Reuse, Recycle, and Replace).



Bahkan Sampah Logam dapat Didaur Ulang
sumber : stock.adobe.com



Ingat, dapat didaur-ulang. Apa? Dapat didaur-ulang! Kenapa?
Karena menurut saya pribadi, sampah tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan, bahkan kalian pip*s atau b*ker saja itu mengeluarkan sampah dalam tubuh, kan? Haha...

Jadi dengan menggunakan barang-barang dengan bahan yang dapat didaur ulang, kita dapat membuat sampah menjadi hal yang dapat digunakan lagi. Dan ini akan selalu berulang (closed-cycle) tanpa banyak meninggalkan warisan buruk ke generasi-generasi setelah kita.

Apakah kalian ada pendapat mengenai langkah konkret dalam menerapkan Zero-Waste Lifestyle dengan 4R (Reduce, Reuse, Recycle, and Replace)? Share dong di kolom komentar di bawah.




BONUS : TECHNOLOGY LOVES TRASH !!!

Algorithm Update: Detection and Mapping of Plastics on Beaches using MAVs