Minggu, 05 Oktober 2014

Let’s Conquer NASAKOM

Ksatria Elektro (Pusingan Satu) “expension pack”



Jadi pada jaman dahulu kala, para pejuang elektro berusaha menaklukkan sang raja-singa di langit ke tujuh berwarna biru (singa kok di langit sih :/). Berawal dari anak dan istri mereka yang rajin bercocok tanam dan menanam tanaman toge di ladang mereka. Setiap hari disiram dengan penuh kasih sayang dan pengharapan agar dapat tumbuh tinggi dan berbuah lebat. Harapnnya adalah, dengan tertanamnya tanaman toge para pejuang elektro dapat memanfaatkannya untuk mendaki langit menuju langit ke tujuh. Sampai saatnya tiba, yaitu saat matahari sedang murung karena tertutup oleh bulan dan terciptalah gerhana matahari, saat itu pula clan elektro mendapatkan kekuatan penuh. Saat itu pula yang disebut Gerhana Matahari NASAKOM, awal peperangan clan elektro melawan sang raja-singa. Tak mau membuang kesempatan emas ini, dengan gagah berani mereka membawa peralatan perang berupa tongkat grounding, tongkat test pen High Voltage, bahkan tongkat narsis / tongsis, menyambangi istana sang raja-singa.

Grounding Stick
High Voltage Test Pen











Sesampainya di langit ke 3 ternyata itu adalah tempat nge-GYM favorit sang raja-singa karena terdapat kaca besar yang selalu memberinya semangat dan mengingatkannya agar selalu mengasah kemampuannya. Kaca besar itu terkenal dengan nama “Banyu Bening”, karena bersih bening seperti air. Namun jangan terlena dengan kebeningannya, kaca itu mempunyai sifat seperti air yang dapat menyerap tenaga, menyerap kekuatan bahkan menyerap pikiran-pikiran yang ada dalam diri kita dan akan dengan mudah terpapar di kaca itu. Sehingga sebaiknya saat menatap kaca “Banyu Bening” itu harus sudah memiliki raga jiwa dan pikiran yang selaras dan tenang sehingga dapat memberi semangat tersendiri bagi yang menatapnya.
Kembali ke pertemuan tak terduga antara para pejuang elektro dan sang raja-singa...
WOW, tak terduga, para prajurit tak harus mendaki hingga langit ke-7 untuk mendatangi dan menantangnya. Untuk mempersingakat waktu dan acara, maka segeralah mereka menantang, “Hey raja-singa, sedang apa kau di tempat seperti ini?? Hahaha Mau bagaimanapun juga, badanmu yang gendut itu tak akan pernah segagah kami dan sekuat kami. Dengan mudah kami dapat mengalahkanmu dengan kekuatan dan persenjataan perang kami!!!” kata salah satu pejuang elektro.
“Werraaawrrrr.. weraawrrr... Tak sadarkah kalian berhadapan dengan siapa? Kalian meremehkan ku , he?? Tampak tak gagah bukanlah kunci dari kegagahan, tapi semangat kegagahan lah yang mendasari kegagahan itu sendiri,” nasihat sang raja-singa kepada para pejuang elektro.
"Hei sombong, sadar dan terbangunlah !!! Werraaawrrrr.. weraawrrr...!!!” teriak sang raja-singa memulai serangan beruntun.
Tak mau kalah, para pejuang elektro melawan dengan sekuat tenaga. Berbagai teknik dan strategi yang telah dipelajari selama latihan pun mereka keluarkan di medan perang, di langit ke-3. Barbel melayang, tongkat melayang, untung saja tak memecahkan kaca keramat itu.
Enam jam sudah para pejuang berusaha memanfaatkan kekuatan gerhana matahari di hari itu untuk melawan sang raja-singa. Walaupun berbekal taktik sederhana dan minim, ternyata mereka dapat mengalahkan sang raja-singa pada jam ke enam tepat setelah peperangan dimulai.
“Elektro jaya!!! Elektro jaya!!! Elektro jaya!!!” seru seluruh pejuang elektro karena bergembira telah mengalahkan sang raja-singa yang selalu meresahkan mereka dan anak istri mereka selama ini. Tak mau kehilangan kenangan berharga, mereka semua pun berfoto bersama. Untung ada yang bawa tongsis tadi, jadinya mereka berfoto bersama sang raja-singa yang telah mereka taklukan. Jepret.... Jepret.... Jeprett...
Tak disangka, setelah dilihat hasilnya, mereka semua terharu, kagum, bahkan ada yang nangis (saking melownya). Mengapa mereka sedemikian tersentuhnya? Hmm... Ternyata mereka baru saja berfoto dengan latar belakang kaca keramat, kaca “Banyu Bening”. Terlihat di kaca “Banyu Bening”, seekor singa gagah yang ditaklukkan sekumpulan mamoth besar yang jauh lebih gagah dengan gadingnya. Selama ini, para pejuang elektro telah menanamkan semangat juang yang hebat, walaupun hanya berbekal tongkat grounding, tongkat test pen High Voltage, bahkan tongkat narsis / tongsis, dapat mengalahkan sang raja-singa. Akhirnya mereka sadar bahwa mereka adalah sekumpulan orang hebat, yang dapat melalui masa NASAKOM dengan baik dan penuh perjuangan serta tanggung jawab.

Avatar is a Mamoth ?! o.0
Sekian cerita pertemuan aku pribadi dengan nasakom yang awalnya dianggap menakutkan. Dengan semangat dan tanggung jawab berhasil ku lalui dengan IP yang lumayan. Yah walaupun lagi-lagi, IP semester 1 > IP Semester 2 > IP Semester 3, dan lambat laun IPk ku terkikis oleh semester huhu... Semoga tidak di akhir perjuanganku. Selanjutnya akan membahas perjuanganku menempuh langit ke 7. So, stay tune guys.

-MasRisang-

Sumber gambar : google.com

3 komentar:

  1. *lagi blog-walking dari G+* *nemu blognya risang* KOK SERU SIIIIIIIIH hahaha

    BalasHapus
  2. Eh mbak yu.. hahaha jadi malu, jarang dibersihin ni, banyak tai2 cicaknya, jarang disapu juga, jadi baru kebaca deh komen mu, la. Main blognya eneng ola ahh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. jangan repot repot sang. itu postingan labil semua -,-

      Hapus